Jumat, 11 Agustus 2017

Buku ajar kurikulum 2013 alami kekurangan di sekolah-sekolah

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengirimkan compact disk (CD) berisi materi pelajaran untuk mengatasi kekurangan buku Kurikulum 2013.

"Saya minta maaf betul ini, sampai terjadi keterlambatan. Tapi kami sudah mengirimkan CD yang berisi materi ajar," kata Mendikbud Muhadjir Effendy usai melantik sebanyak 83 pejabat Kemdikbud di Jakarta, Jumat (4/8/2017).

Dia menjelaskan dengan CD tersebut, para guru bisa mencetak sekira 10 halaman dan melanjutkan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, proses mengajar tidak terganggu.

Ia menjelaskan terlambatnya pengiriman buku tersebut dikarenakan ada kendala teknis di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, mengatakan sebenarnya bahannya sudah selesai pada Februari 2017.

"Namun karena pada saat itu, LKPP sedang penuh dikembalikan ke kami. Akhirnya, kami putuskan untuk Buku Sekolah Elektronik (BSE) saja," kata Hamid.

Semua orang bisa mencetak buku tersebut dan menjualnya dengan harga yang sudah ditentukan. Pihak Kemdikbud sudah menetapkan harga yang ditentukan.

"Jadi permasalahan buku kurang tersebut, sudah diselesaikan dengan pengiriman CD tersebut."

Sebelumnya, para guru mengeluhkan belum tersedianya buku ajar untuk Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2017/2018.

Dalam kesempatan itu, Mendikbud melantik tiga Pimpinan Tinggi Pratama (eselon II) dan 27 Pejabat Administrator (eselon III), serta 53 Pejabat Pengawas (eselon IV) di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Dalam sambutannya Mendikbud berpesan agar dalam menjalankan tugas dengan amanah, ikhlas dan bersungguh-sungguh.

"Ingat, di tangan saudara semua amanat bangsa ini berada. Marilah kita bangun susasana yang lebih bersih. Kemendikbud ini mengelola sumber peradaban bangsa. Kalau di pusat peradabannya jernih, maka di hilirnya juga akan jernih," kata Mendikbud.

Tiga pimpinan tinggi pratama yang dilantik Mendikbud sore ini adalah Gogot Suharwoto sebagai Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom), Abdul Kahar sebagai Direktur Pembinaan Keaksaraan dan Kesetaraan, dan Siswanto sebagai Kepala Museum Nasional.

Penyegaran pejabat juga dilakukan di lingkungan Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pusat-Pusat. Mendikbud meminta para pejabat yang dilantik sore ini untuk segera melaksanakan konsolidasi internal, menyusun langkah-langkah strategis dalam upaya peningkatan kinerja, dan mendayagunakan sumber daya secara optimal.


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar